BKS-TM Menggelar Musyawarah Anggota Tahun 2021, SNTTM XIX ISAIME dan LNT-RBM X secara Daring.
Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKS-TM Indonesia) menggelar Musyawarah Anggota Tahun 2021 pada Selasa, 12 Oktober 2021 secara daring dengan tema “Inovasi Berkelanjutan di Era Disruptif”. Pada Musyawarah Anggota ini tuan rumah penyelenggara diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang sempat tertunda pada tahun lalu. Sebanyak 139 Instansi/Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia yang terdiri dari 100 Instansi Anggota Tetap dan 39 Instansi dari Anggota Peninjau menghadiri kegiatan tersebut dengan jumlah anggota yang teregister adalah 230 orang. Pada Musyawarah Anggota kali ini juga ditetapkan sebanyak 26 Anggota Peninjau berubah status keanggotaannya menjadi Anggota Tetap.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. yang diwakilkan oleh deputi 5 bidang Koordinasi Revolusi Mental Kemajuan Kebudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga, Didi Suhardi, Ph.D; Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM.; Wakil Rektor bidang akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Ir. Sukamta, ST., MT., IPM.; Ketua Umum Badan Kejuruan Mesin-Persatuan Insinyur Indonesia, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, ASEAN Eng.; Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ir. Aris Widyo Nugroho, ST., MT., Ph.D.
Acara dipandu oleh MC Amy Istiqlala dan Jen Salafian, disiarkan secara langsung dari studio oleh panitia di Gedung AR Fachrudin B Lantai 5 UMY. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Abdul Hamid Irman, mahasiswa teknik mesin UMY angkatan 2018 yang telah meraih juara 2 hibzil Quran 10 juz Tk. Nasional dalam Nasional Quran Kompetision UMY. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu Sang Surya. Selanjutnya sambutan Ketua BKS-TM, Ir. Berli Kamiel Paripurna, S.T, M.Eng., Ph.D.
Rangkaian acara rutin tahunan BKS-TM ini meliputi Musyawarah Anggota dilanjutkan dengan SNTTM XIX (Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin), ISAIME (International Symposium on Advances and Innovation in Mechanical Engineering) dan LNT-RBM X (Lomba Nasional Rancang Bangun Mesin ke-10) yang dilaksanakan pada hari ke-2 (Rabu, 13 Oktober 2021) dan ke-3 (Kamis, 14 Oktober 2021). Hal ini juga merupakan pelaksanaan secara daring pertama sejak SNTTM, ISAIME dan LNT-RBM ini diselenggarakan.
Dalam sambutannya sekjen BKS-TM Prof. Dr. Ario Sunar Baskoro, S.T., M.T., M.Eng. menyampaikan tema kegiatan musyawarah anggota kali ini sejalan dengan situasi kondisi bangsa yang tengah menghadapi wabah pandemic hampir selama 2 tahun dimana dituntut untuk selalu melakukan inovasi berkelanjutan untuk menghasilkan sumber daya yang unggul di bidang teknik mesin. BKS-TM bersama-sama dengan asosiasi bidang Pendidikan Tinggi bidang teknik lainnya telah mendukung berdirinya Lembaga Akreditasi Mandiri bidang teknik (LAM Teknik) yang telah dilaunching pada tahun ini dengan harapan kualitas pengelolaan program studi teknik mesin semakin meningkat dan dapat meghadapi tuntutan di era disruptif.
Beliau menyampaikan juga dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran teknik mesin, BKS-TM telah membentuk Tim Kurikulum yang bertugas untuk menyusun Kurikulum Inti BKS-TM, dan Tim Bahan Ajar yang bertugas menyusun Bahan Ajar berupa bahan presentasi maupun buku ajar pada mata kuliah inti BKS-TM yang dapat dijadikan sebagai panduan pada kegiatan pengajaran. Selain itu BKS-TM bekerjasama dengan BKM-PII bersama-sama mewujudkan sinergitas antara akademisi dan dunia keinsinyuran bidang teknik mesin untuk bersama-sama menghadapi era industri yang penuh dengan tantangan yang ditandai dengan penandatangan MOU antara BKS-TM dan BKM-PII yang turut menjadi salah satu agenda penting pada Musyawarah Anggota kali ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM dalam sambutannya berharap kegiatan BKS-TM ini mampu menghasilkan keputusan penting dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. Sustainable engineering dan teknologi di beberapa negara di dunia telah menjadi isu yang besar dalam rangka untuk mengurangi nilai-nilai humanitas atas teknologi yang diciptakan, selanjutnya adalah isu kerusakan lingkungan atas teknologi yang diciptakan manusia. “Harapannya dengan adanya Musyawarah Anggota dan simpulan pada SNNTM, akan menghasilkan rekomendasi yang luar biasa terhadap kemajuan bangsa Indonesia terutama bagaimana kita selalu mementingkan sifat humanism dalam pemanfaatan teknologi, dan mempersiapkan generasi muda untuk menguasai teknologi.” Ujar Beliau. Sambutan ditutup ditandai dengan membuka secara resmi kegiatan Musyawarah Anggota BKS-TM 2021.
Didi Suhardi, Ph.D pada pidato kuncinya menyampaikan sangat mengapresiasi dan turut mendukung langkah konkrit yang diupayakan oleh BKS-TM sejak tahun 2002 silam yang bertujuan memperkuat sistem pendidikan dan peningkatan kualitas serta profesionalitas lulusan perguruan tinggi khususnya pada program teknik mesin.
Disrupsi teknologi diharapkan akan menciptakan berbagai inovasi yang hadir untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan sosial ekonomi di masyarakat yang terkoneksi di ruang cyber. Dalam kaitannya kondisi tersebut, penting bagi para pemangku kepentingan khususnya di sektor industri dan pendidikan untuk lebih jauh memahami apa saja trend teknologi yang paling relevan untuk menciptakan suatu keunggulan kompetitif yang meningkatkan iklim investasi dalam dunia industri serta apa yang mendasar yang harus disiapkan dari calon Angkatan kerja masa depan.
Disrupsi teknologi hendaknya menjadi berkah bukan musibah. Diharapkan generasi muda akan semakin adaptif, untuk itu pengembangan kurikulum di pendidikan sangat penting, agar generasi bisa berfikir pada growth mindset, bukan fixed mindset. “Dengan itu tentu adaptability mereka jauh lebih tinggi.” Imbuhnya.
Alibaba Damo Academy dan Mecanism memprediksi bahwa disrupsi teknologi di sektor industri yang terjadi diantaranya penggabungan beberapa jenis teknologi seperti robotic, dan industrial of thing (IOT), serta adaptif manufacturing 3D dan 4D yang bertujuan untuk efesiensi operasional produksi. Berapa jenis penggabungan teknologi lainnya seperti penggabungan jaringan 5G yang akan mendominasi 80% populasi dunia di tahun 2030 dengan penggunaan IOT untuk aktifitas bisnis akan menciptakan model bisnis baru yang berorientasi pada peningkatan layanan pelanggan di era digital (next digital customer experiences).
Pandemic covid 19 telah menjadi katalisator dalam persiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan teknologi tersebut. Didi menambahkan, sebagai langkah mitigasi dalam merespon kondisi krisis pandemic khususnya serta mempercepat transformasi digital di tanah air, Presiden secara spesifik pada tanggal 3 Agustus 2020 telah memberikan mandat berupa 5 langkah konkrit yaitu: (1) percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet di 12.000 desa dan titik2 layanan publik. (2) penyiapan peta jalan tranformasi digital sector-sektor strategis baik pemerintahan, layanan publik, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri dan penyiaran. (3) mempercepat migrasi pusat data nasional. (4) penyiapan regulasi berbagai skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital. (5) mempersiapkan kebutuhan SDM talenta digital yang diestimasikan sebanyak 9 juta orang yang akan disiapkan dalam kurun waktu 15 tahun atau 16.000 orang per tahun.
Perkembangan digitalisasi dan otomasi pada sektor industri tentu memberi banyak peluang bagi professional masa depan khususnya bagi para insinyur untuk semakin kompetitif dalam menjawab kebutuhan pasar di era indutri 4.0 dan society 5.0 mendatang. Dengan digunakannya teknologi digital dalam mengubah sebuah model bisnis serta menyediakan berbagai peluang baru yang menghasilkan suatu nilai ekonomis, menuntut terjadinya suatu proses transformasi digital dimasa depan diharapkan mampu semakin berinovasi untuk menciptakan alat bantu produksi dan sistem otomasi robotic yang dapat memberdakan SDM dan organisasi.
International Federation of Robotic yang akhir tahun 2019 mengestimasi bahwa hingga saat ini terdapat lebih dari 2,7 juta robot yang digunakan ditempat kerja di seluruh dunia terdiri lebih dari 75% berada di sektor manufaktur terutama otomotif dan elektronik.
Didi juga menyampaikan harmonisasi hubungan sektor industri dan dunia pendidikan menjadi strategis yang terus perlu dioptimalkan diikuti dengan penyediaan alokasi pendanaan untuk kegiatan riset dan inovasi melalui kebijakan lintas Kementrian dan Lembaga. Dan berharap peran startegis BKS-TM untuk dapat bersinergi dengan stakeholder pendidikan Indonesia untuk meningkatkan pemahaman generasi mendatang tentang peluang dan tantangan revolusi industri dan disrupsi teknologi yang sejalan dengan keberpihakan industri pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Peluang inovasi sangat terbuka menyikapi trend gerakan pro pelestarian lingkungan yang diantaranya akan mengurangi 6 juta pekerjaan di seluruh dunia, namun di sisi lain, diprediksi green ekonomi akan menghadirkan 24 juta jenis pekerjaan baru di tahun 2030.
“Insinyur masa depan juga diharapkan memiliki kompetensi sebagai problem solver dan mampu melihat berbagai masalah dalam skala yang lebih luas juga memahami dan mengarahkan kemampuan teknologi sebagai tools menciptakan proses bisnis yang lebih efisien.” Pangkasnya. (red).