Sejarah Penyusunan
Menilik sejarahnya, Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) didirikan atas prakarsa lima perguruan tinggi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Andalas (Unand), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia. Kepedulian kelompok pemrakarsa di atas dipicu oleh keprihatinan akan disparitas kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi teknik mesin, khususnya program sarjana, sesuai yang teramati saat proses akreditasi. Setelah BKS-TM resmi didirikan, agenda utama, di samping kegiatan seminar tahunan, adalah pembenahan kurikulum sebagai upaya awal menjaga mutu pendidikan teknik mesin di Indonesia. Kewenangan BKS-TM dijamin oleh Kepmendiknas No. 045/U/2002, yang menyatakan bahwa kurikulum dapat disusun oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan, serta mengingat bahwa BKS-TM sejauh ini adalah satu-satunya organisasi yang menampung perguruan tinggi penyelenggara pendidikan sarjana teknik mesin di Indonesia.
Sebagai pengejawantahan wewenang tersebut di atas dan juga bagian dari proses penjaminan mutu (quality assurance), BKS-TM menggagas upaya untuk menyusun Kurikulum Inti Program Sarjana Teknik Mesin Indonesia, dengan tujuan sebagai berikut:
Secara kronologis, proses penyusunan dokumen Kurikulum Inti Program Sarjana Teknik Mesin Indonesia dapat dituturkan sebagai berikut: