Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKS-TM Indonesia) menggelar Rapat Kerja BKS-TM Indonesia Tahun 2022 dengan tema “Sinergi Dunia Akademik, Industri dan Pemerintah dalam Membangun Pendidikan Teknik Mesin Indonesia Masa Depan” pada Senin dan Selasa Tanggal 30-31 Mei 2022 secara hybrid. Pada Rapat Kerja kali ini tuan rumah penyelenggara (Host) diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana Teknik Mesin Universitas Bengkulu (UNIB). Sebanyak lebih dari 235 Peserta dan Undangan antara lain Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII), Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik, Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI), Asosiasi Prodi Keteknikan di Indonesia, Tim Kurikulum dan Bahan Ajar BKS-TM, Dewan Pembina dan Pengurus BKS-TM serta Pimpinan Departemen/Jurusan/Prodi baik dari anggota tetap maupun dari peninjau hadir pada acara ini.
Kegiatan ini dibuka secara resmi ditandai dengan penabuhan Dol (alat musik sejenis bedug atau perkusi khas dari provinsi Bengkulu) secara bersama-sama oleh Rektor UNIB, ibu Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc.; Sekjend BKS-TM, Wakil Rektor UNIB, Dekan FT UNIB, Kaprodi Teknik Mesin UNIB, dan Ketua Pelaksana Raker BKS-TM.
Kegiatan Rapat Kerja ini yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun namun pada tahun 2022 ini menjadi momentum istimewa karena merupakan saat yang bersamaan dimana pada tanggal 29 Mei 2002 yaitu 20 tahun yang lalu, BKS-TM didirikan.
Pada kesempatan ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Teknik merupakan salah satu dari empat bidang studi yang paling diminati di Indonesia. Dan telah banyak kajian maupun riset yang dilakukan civitas akademika di bidang Teknik mesin yang menghasilkan temuan-temuan inovatif. Sayangnya tidak sedikit dari temuan inovatif tersebut yang hanya berakhir sebagai prototipe. Sehingga dampaknya kurang dapat dirasakan masyarakat. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah masih tebalnya sekat yang memisahkan perguruan tinggi dengan dunia industri ataupun masyarakat. Oleh karena itulah saat ini sedang diupayakan solusinya dan inovasinya melalui terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Pertama kami membuat perusahaan dan organisasi kelas dunia menjadi mini kampus bagi mahasiswa untuk melakukan magang, studi independent, riset dan proyek-proyek lain. Ibu dan Bapak Dosen juga saat ini kami mendorong untuk mengambil sabbatical leave dan maupun kegiatan riset di perusahaan atau bertukar ilmu di perguruan tinggi lain, dan yang tidak kalah penting adalah program matchingfund mempertemukan perguruan tinggi dan industri dengan dukungan anggaran dari Kemendikbudristek.” papar beliau.
“Setiap rupiah yang diberikan industri untuk riset di perguruan tinggi akan kami padankan sehingga mampu menjawab tantangan terkait pendanaan yang selama ini sering dialami oleh perguruan tinggi dalam melakukan riset. Terobosan-terobosan tersebut saya harap dapat didukung lebih lanjut oleh BKS-TM salah satunya melalui pelaksanaan rapat kerja ini.” lanjut beliau.
Dan di akhir sambutannya, beliau berpesan agar BKS-TM dapat menghasilkan gagasan dan inisiatif sebagai upaya bersama dalam menguatkan sinergi kolaborasi dengan semangat gotong-royong untuk terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Selanjutnya pada Raker kali ini, keynote speaker dari Dirjen Dikti yaitu Bapak Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., mengingatkan peserta pada beberapa hal atau tantangan yang sedang dihadapi bersama di era revolusi industry 4.0.
“Saat ini kita masih berada pada era yang kita kenal dengan era disrupsi atau dampak dari revolusi industri 4.0. Yang merupakan konsekuensi logis dari akselerasi kemajuan teknologi, terutama informasi dan telekomunikasi. Dengan otomasi yang semakin jauh dan kemampuan mesin untuk berpikir dalam tanda petik melalui artifisial intelijen, analytics, machine learning sehingga berbagai macam ruang kerja manusia tergantikan oleh otomasi tergantikan oleh sistem cerdas. Sehingga tidak heran kalau McKinsey memprediksi di Indonesia 23 juta lapangan pekerjaan akan hilang tergantikan oleh otomasi, robotic, sistem cerdas dan berbagai macam kemajuan yang ada.” papar beliau.
“Kalau 23juta lapangan pekerjaan hilang dalam 10 tahun ke depan, artinya setiap tahun rata-rata 2,3-2,5 juta lapangan pekerjaan hilang, itu jumlahnya lebih banyak daripada kemampuan perguruan tinggi menghasilkan sarjana. Setiap tahun kita menghasilkan sekitar 1,5 sampai 1,6 juta sarjana dan diploma dari perguruan tinggi kita. Dan lapangan pekerjaan yang hilang lebih banyak dari kebutuhan pekerjaan dari sarjana-sarjana yang kita hasilkan. Sehingga tantangan besar bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan skill dan kompetensi mahasiswa untuk bisa beradaptasi di dunia yang baru tersebut. Sehingga kita harus menyiapkan lulusannya lebih adaptif yang lebih Agile, Self Directed, menjadi Problem Solver yang semakin kompleks tantangan masalahnya dan tentu literasi-literasi baru dengan pendekatan multidisipliner dan juga kolaborasi global.” lanjut beliau.
Oleh karena itu beliau menyampaikan untuk mendorong mentransformasikan perguruan tinggi melalui Kampus Merdeka. Kemudian di sisi riset, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat, akan mendorong adanya kolaborasi Hexa Helix antara Akademisi, Bisnis, Komunitas, Government, Financing, dan Media untuk menghilirkan karya-karya dari kampus dan menghulukan problem-problem dari dunia usaha dunia industri ke agenda penelitian ke dalam kurikulum dan ke dalam Pendidikan. Diharapkan lulusan perguruan tinggi nantinya akan lebih agile, lebih siap, lebih adaptif, lebih kreatif, inovatif dengan dunia yang sedang berubah. Demikian pula para dosennya akan bisa lebih enggage dengan dunia usaha dunia industri. Dan pada akhirnya mendorong para dosen untuk membimbing mahasiswa bersama dengan para profesional di industri untuk menciptakan karya-karya merah putih, menghasilkan produk-produk yang jadi kebanggaan mahasiswa, kebanggaan dosen dan kebanggaan bangsa dan negara.
Keynote speaker kedua adalah dari Ketua Komite Eksekutif LAM Teknik yaitu Bapak Prof. Dr. Ing. Ir. Misri Gozan, M.Tech, IPU., menyampaikan insight dari hasil survey mengenai manfaat akreditasi dalam prespektif prodi dimana secara umum institusi mendapat manfaat yang signifikan dari akreditasi.
Keynote speaker selanjutnya adalah dari Ketua Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII), Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, Asean Eng., menyampaikan profile dari BKM-PII dan memberikan sumbang saran untuk pendidikan Teknik Mesin antara lain: Perkuat kolaborasi antar Prodi dalam dan luar negeri, Perkuat kolaborasi dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dalam dan luar negeri, Menerapkan Outcomes Based Education (OBE) sistem pendidikan yang menekankan pada apa yang mahasiswa lakukan dengan baik di akhir pengalaman belajar. Terakhir Prof. Agustinus mengajakan untuk mengubah cara pandang kita. Lihat segala sesuatu dari segi positif dan peluang terhadap suatu persoalan. Kata kuncinya, mari kita berfikir holistik, komprehenship dan beyond, untuk kesejahteraan bersama.
Moment peringatan 20 tahun BKS-TM pada Raker kali ini menyampaikan Kilas Balik 20 Tahun BKS-TM yaitu perjalanan selama 20 tahun apa yang telah dilakukan dan soft launching program-program unggulan BKS-TM pada tahun 2022 diantaranya :
- Musyawarah Anggota, Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin – SNTTM XX, International Symposium on Advances & Innovation in Mechanical Engineering – ISAIME 2022, Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun Mesin – LNT- RBM XI di Universitas Hasanuddin pada 12-14 Oktober 2022. Informasi : https://bkstm-mechanical.unhas.ac.id/
- Buku 20 Tahun BKS-TM – Mendokumentasikan sejarah pendirian BKS-TM dan perkembangannya hingga saat ini. Harapannya buku akan dicetak dan ber-ISBN. BKS-TM masih menunggu kontribusi dari seluruh anggota melalui submit web : https://bit.ly/Kontribusi_Tulisan_20ThBKS-TM atau email sekretariat@bkstm.org
- Bahan Ajar Mata Kuliah Inti Teknik Mesin – Penyediaan bahan ajar yang standar untuk mata kuliah inti Teknik Mesin merupakan suatu kebutuhan untuk menjamin mutu pendidikan dari Sabang sampai Merauke yang lebih baik.
- Buku Ajar Seri Kuliah Ringkas Mekanika Fluida – Buku ajar Seri Kuliah Ringkas Mekanika Fluida merupakan produk perdana BKS-TM dalam bentuk buku ajar dan disusun oleh para staf pengajar yang ahli di bidangnya.
- Jurnal Internasional BKS-TM (Newly Launched Journal By BKS-TM) : Mechanical Science Report
- Insinyur Profesional Mengajar (IPM) – Program Insinyur Profesional Mengajar merupakan bentuk sinergi dunia industri ke dalam pembelajaran kepada para mahasiswa di kampus serta mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk Training kepada Mahasiswa Teknik Mesin. Program ini berkerjasama dengan BKM-PII bidang Profesi, Pelatihan dan PKB BKM-PII.
- Pendampingan FAIF dan Sertifikasi Insinyur Professional – Pendampingan FAIP dan Sertifikasi Insinyur Profesional bagi staf pengajar Teknik Mesin merupakan kebutuhan untuk melakukan praktek keinsinyuran di bidang pendidikan keteknikan.
Memperingati hari jadinya yang ke-20, BKS-TM menerima banyak ucapanselamat dari beberapa pihak baik berupa video maupun tulisan.
Ketua Pelaksana Raker BKS-TM 2022 yaitu Bapak Dr. Eng. Dedi Suryadi, ST, MT., dalam laporan pelaksanaannya menyampaikan harapannya semoga Raker ini menghasilkan rekomendasi dan langkah-langkah kerja yang akan dapat diimplementasikan oleh BKS-TM.
Raker BKS-TM tahun 2022 ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bengkulu, Bapak Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.T., beliau memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan raker ini dan harapannya apa yang dihasilkan dalam kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik demi kemajuan teknik mesin di seluruh Indonesia.
Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia merupakan Asosiasi Program Studi Teknik Mesin se-Indonesia dan hingga tahun 2022 telah beranggotakan 129 Prodi Teknik Mesin yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan pembukaan Raker 2022 pada hari pertama ditayangkan secara live melalui kanal Youtube BKS-TM http://bit.ly/Youtube_bkstmindonesia. (red)